Tawakkal (bag.1)
Kunci kemudahan dalam Segala Urusan
Definisi dan Hakikat Tawakkal
Kata tawakkal asal maknanya adalah bersandar kepada yang
lain dalam suatu urusan. Sedangkan secara terminology syari’at, tawakkal adalah
kejujuran hati dalam bersandar kepada Alloh azzawajalla
untuk meraih kebaikan dan menolak bahaya, baik berkanaan dengan urusan dunia
maupun urusan akhirat. Menyerahkan segala urusan kepada Alloh azzawajalla sebagai perwujudan keimanan
bahwa tidak ada yang dapat memberi, mencegah, serta tidak ada yang mampu memberi
kebaikan dan menolak bahaya selain Alloh Subhanahuwata’ala
saja.
Hakikat tawakkal adalah dengan bersikap percaya dan yakin
dengan apa yang ada disisi Alloh Azzawajalla
bukan dengan apa yang ada di tangan manusia. Maka tawakkal kepada Alloh
adalah bersandarnya hati kepada Alloh diiringi usaha dan mengambil sebab.
Keutamaan Tawakkal
1.
Melaksanakan
Perintah Alloh subhanahuwata’ala
Sungguh Alloh telah menganjurkan dan memerintahkan
agar kita tawakkal dalam beberapa ayat, diantaranya Firman Alloh Subhanahuwata’ala :
“Dan bertawakkallah kepada Alloh yang
hidup (kekal) yamg tidak mati, dan
bertasbillah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa
hamba-hamba-Nya.(Qs.al-furqon 58).
2.
Merupakan sebab
meraih kecintaan Alloh subhanahuwata’ala
Tawakkal adalah salah satu sebab untuk meraih
kecintaan Alloh. Yang ia merupakan keistimewaan yang dimiliki kaum mukminin
yang membedakan dengan selainnya. Alloh Subhanahuwata’ala
befirman :”Apabila kamu sudah
membulatkan tekad maka bertawakkallah kepada Alloh. Sesungguhnya Alloh menyukai
orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (Qs.Ali-imran 159).
3.
Masuk Surga
tanpa hisab
Rasululloh shollallohualaihiwasallam
menyifati orang-orang yang masuk surga tanpa hisab dalam sabdanya: “ Mereka adalah orang yang tidak minta
diruqyah tidak melakukan thatoyyur,
tidak berobat dengan kay, dan kepada robbnya mereka bertawakkal”. (HR. Bukhori:
5752, Muslim: 220).
Syaikh Sulaiman bin Abdulloh berkata, “ Pokok segala
sesuatu yang bercabang darinya berbagai perbuatan dan ibadah adalah tawakkal
kepada Alloh azzawajalla , jujur dan
dalam bersandar kepada-Nya, hatinya selalu bergantung kepada-Nya. Inilah inti
pemurnian tauhid yang membuahkan hasil yang mulia berupa kecintaan, takut,
harap, ridha Alloh sebagai robbnya, ridho dengan takdir-Nya, bahkan bisa sampai
senang dengan ujian yang Ia berikan dan ia termasuk golongan yang mendapat
nikmat sebagaimana hadits tujuh puluh ribu orang yang masuk surga tanpa hisab
dan azab. Maha Suci Alloh yang Maha member keutamaan kepada siapa saja yang Dia
khendaki dengan apapun dan Alloh Maha Memiliki keutamaan yang besar.( silsilah
A’mal al-Qulub, hlm.201-202).
Sumber : Majalah Al-furqon Edisi
2 Th.ke 11 syawwal 1432 H, dengan perubahan seperlunya