Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

28/03/2012

Hadiah Spesial



Hadiah
Bayangkan ada seseorang yang memberi anda pinjaman. uang sejumlah Rp. 86.400,- setiap paginya. Semua uang itu harus anda gunakan. Pada malam hari,Orang tersebut  akan menghapus sisa uang yang tidak anda gunakan selama sehari. Coba tebak! apa yang akan anda lakukan? Tentu saja menghabiskan semua uang pinjaman itu.

Setiap dari kita di berikan kesempatan untuk meperoleh uang itu,Orang itu bernama WAKTU. Setiap pagi, ia akan memberi anda 86.400 detik. Pada malam harinya ia akan menghapus sisa waktu yang tidak anda gunakan untuk tujuan baik. Karena ia tidak memberikan sisa waktunya pada anda. Ia juga tidak memberikan waktu tambahan.

Setiap hari ia akan memberi anda uang 84.600. Setiap malam ia akan menghanguskan yang tersisa. Jika anda tidak menggunakannya maka kerugian akan menimpa anda. Anda tidak bisa menariknya kembali. Juga, anda tidak bisa meminta "Uang muka" untuk keesokan hari. Anda harus hidup dalam simpanan hari ini. Maka dari itu, investasikanlah uang anda untuk Kesehatan, Kebahagiaan & Kesuksesan Anda.

Agar tahu pentingnya waktu SETAHUN, tanyakan pada murid yang gagal kelas
Agar tahu pentingnya waktu SEBULAN, tanyakan pada Ibu yg melahirkan bayi prematur
Agar tahu pentingnya waktu SEMINGGU, tanyakan pada Editor Majalah mingguan
Agar tahu pentingnya waktu SEJAM, tanyakan pada Kekasih yg menunggu untuk bertemu
Agar tahu pentingnya waktu SEMENIT, tanyakan pada orang yg ketinggalan pesawat
Agar tahu pentingnya waktu SEDETIK, tanyakan orang yg baru saja terhindar dari kecelakaan
Agar tahu pentingnya waktu SEMILIDETIK, tanyakan pada peraih medali Perak Olimpiade

Hargailah setiap Waktu yang anda miliki. Dan Ingatlah WAKTU tidaklah menunggu siapa-siapa. Sahabat paling baik dari kebenaran adalah waktu, musuhnya yang paling besar adalah prasangka, dan pengiringnya yang paling setia adalah kerendahan hati.
                Sumber : Bunga Rampai Seri ke 12

Tawakkal (bag.2)


Tawakkal (bag.2)
Kunci kemudahan dalam segala urusan
Macam-macam Tawakkaal
1.      Tawakkal kepada Alloh Subhanahuwata’ala
Ini termasuk kesempurnaan iman dan tanda kebenaran keimanan seseorang, dan tawakkal kepada Alloh adalah wajib. Tidak akan sempurna keimanan seseorang tanpa tawakkal kepada Alloh Azzawajalla.
2.      Tawakkal yang tersembunyi
Dengan bersandar kepada mayit dalam memperoleh kebaikan atau menolak bahaya, maka ia merupakan syirik besar. Sebab , orang yang melkukan hal ini pasti meyakini bahwa mayit tang sudah meninggal tersebut punya kemampuan tersembunyi di alam jagat raya ini. Tidak ada bedanya baik itu mayitnya seorang nabi, wali, ataupun thagut musuh Alloh Subhanahuwata’ala.
3.      Tawakkal kepada orang lain
Dia bersandar kepada orang lain diiringi perasaan tingginya martabat orang yang ia bersandar kepadanya dan rendahnya ia di hadapanya, seperti orang yang bergantung dalam mencari nafkah kepada seseorang, maka tawakkal jenis ini merupakan syirik kecil. Adapun jika ia meyakini bahwa orang lain itu sebagai sebab dan Alloh-lah yang menentukan maka hal ini tidak mengapa.
4.      Menyerahkan urusan kepada orang lain
Yaitu mewakilkan sebuah urusan kepada orang lain dalam perkara-perkara yang mungkin bisa diwakilkan. Maka hal ini diperbolehkan, brdasarkan dalil dari al-qur’an,hadits, dan ijma’. Nabi Ya’kub Alaihissalam berkata kepada anaknya : “ Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Alloh. Seungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Alloh, melainkan kaum yang kafir“. (Qs.Yusuf : 87)
Mengambil Sebab dan Usaha Tidak Bertentangan Dengan Tawakkal
Rasululloh shollalohualaihiwasallam  mengajarkan  ummatnya agar mengambil sebab. Dalam sebuah riwayat ada seseorang yang bertanya kepada Rasululloh shollallohualaihiwasallam , “ wahai Rasululloh, apakah saya ikat unta saya lalu tawakkal kepada Alloh ataukah saya lepas dengan tawakkal kepada-Nya..?” Rasululloh menjawab,” ikat untamu dulu, baru tawakkal kepada Alloh “.( HR.Tarmizi :2517, dihasankan oleh Al-albani dalam takhrij musykilah al-faqr no.22)
Imam Ibnu Qoyyim rohimahulloh  mengatakan, “Tawakkal termasuk sebab terbesar untuk meraih yang dinginkan dan menolak mara bahaya. Barang siapa mengingkari untuk mengambil sebab dan uasaha maka tawakkalnya belum dikatakan benar. Akan tetapi, termasuk kesempurnaan tawakkal adalah tidak boleh bersandar penuh terhadap sebab tersebut.
Syaikh Abdurrahman as-sa’di rohimahulloh  berkata, “ Berkenaan dengan sebab harus diketahui 3hal :
            Pertama : sebab itu harus sesuai dengan syari’at dan qodari ( penelitian ilmiah)
Kedua : Tidak boleh bersandar kepada sebab, tetapi wajib bersandar kepada yang mejadikan dan yang mentakdirkannya disertai dengan usaha dan bersemangat agar sebab tersebut member mampaat.
Ketiga : Harus diketahui bagaimanapun besar dan kuatnya sebab itu, ia tergantung pada qhodo’  dan takdir Allah Subhanahuwata’ala , tidak akan pernah lepas.

Beberapa Perkara yang Bertentangan Dengan Tawakkal
1.      Thatayyur dan Tasya’um
Yaitu merasa bernasib sial terhadap sesuatu yang dilihat  atau didengar. Semisal bila melihat burung gagak hinggap di sebuah rumah maka pertanda akan ada orang yang meninggal,atau merasa sial dengan hari senin dan sebagainya. Nabi shollalohualaihiwasallam  bersabda , “ Thiyarah ( thatayyur) itu syirik, thiyarah itu  syirik, thiyarah itu syirik, dan setiap orang pasti mengalaminya, hanya saja Alloh mengilangkannya dengan tawakkal”. ( HR.Bukhari dalam adabul mufrad no.909, Abu Daud; 3910, Tirmizi; 1614, Ibnu Majah ; 3538,dll)
            Syaikh Ibnu Utsaimin rohimahulloh  berkata, “ Thatayyur menafikan tauhid dari dua segi : pertama: orang-orang yang berthatayyur memutus rasa tawakkalnya kepada Alloh dan malah bergantung kepada selain Allah. Kedua : Ia bergantung kepada sesuatu yang tidak ada hakikatnya bahkan merupakan sesuatu yang hanya bersifat khayalan dan keragu-raguan semata”. ( Al-Qaul al-mufid; 559-560)
2.      Mendatangi dukun dan Tukang Sihir
Sebagian bertawakkal dan bergantung kepada para dukun untuk menunaikan hajat mereka. Padahal Rasululloh shollalohualihiwasallam  bersabda: “ Barang siapa yang mendatangi dukun kemudian membenarkan apa yang diucapkannya, maka sungguh dia telah kafir atas apa yang diturunkan kepada i Muhammad” .( HR.Abu Dawud 225, Tirmizi 164, Ahmad 408, Ibnu Majah209, dll, dishahihkan oleh Al-albani dalam al-irwa’ 68)
3.      Menggantungkan  Jimat, Rajah, dan sejenisnya.
Sebagaian dari manusia lainnya juga ada yang percaya kepada jimat dan sejenisnya sehingga bergantung kepadanya dan menyerahkan urusannya kepada jimat tersebut. Ketahuilah bahwa bergantung kepada jimat dan sejenisnya sangat bertentangan dengan sikap tawakkal dan merupakan kesyirikan sebagaimana sabda Rasululloh :
“ Sesungguhnya jampi, jimat, dan tiwalah adalah syirik” ( HR. Abu Dawud, Ibnu Majah , Ahmad, dll.)
Adapun hokum orang yang memakai jimat, jika ia meyakini bahwa jimat itu adalah faktor yang berpengaruh selain Alloh, maka dia telah berbuat syirik besar. Namun jika ia meyakini bahwa jimat itu hanya sebagai sebab saja, tidak terpengaruh dengan sendirinya maka ia telah berbuat syirik kecil ( Al-Qaul al-mufid 165)

Mutiara Shalafushalih Dalam Tawakkal
Ø  Ibnu Abbas rohimahulloh berkata, “ Dahulu para penduduk Yaman banyak yang pergi haji tanpa membawa bekal, mereka berkata, “ kami adalah orang-orang yang bertawakkal”. Ternyata ketika telah sampai Makkah mereka meminta-minta kepada manusia. Maka Alloh Azzawajalla  menurunkan ayat yang berbunyi, “ Berbekallah dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa”. (Qs.Al-baqaroh 197)
Ø  Said bin Jubair rohimahulloh  berkata, “Tawakkal adalah keimanan yang universal”.
Ø  Imam Ibnu Qoyyim rohimahulloh  berkata, “Rahasia tawakkal dan hakikatnya adalah bersandar dan bergantungnya hati kepada Alloh semata. Tidaklah tercela mengambil sebab dan tetap menjaga hati dari ketergantungan kepada sebab tersebut. Sebagaimana orang yang berkata,” aku tawakkal kepada Alloh” tetapi ia bersandar dan berkeyakinan kepada selain-Nya. Maka tawakkalnya lisan berlainan dengan tawakkalnya hati. Oleh karena itu, ucapan orang , ‘saya bertawakkal kepada Alloh’ tetapi ia bersandar dan bergantung kepada selain Alloh tidaklah bermampaat sedikitpun. Sebagaiman orang yang berkata, ‘ saya bertaubat kepada Alloh’, tetapi ia terus berkubang dengan maksiat”.( Al-fawaid hlm.94)
Demikianlah sedikit pembahasan seputar tawakkal. Semoga Alloh subhanahuwata’ala  senantiasa memberi taufiq dan hidayah-Nya kepada kita agar kita tetap tawakkal dan istiqomah di jalan yang lurus. Wallohu a’lam.
Sumber : Majalah Al-furqon edisi 2 th.ke-11, syawal 1432. Dengan perubahan seperlunya.


24/03/2012

Senyum, Cara Sederhana Untuk Membuat Kesan Pertama yang Baik

  Pernahkah Anda berada di ruang tunggu dokter dan memandang berkeliling pada wajah-wajah suram tanpa senyum yang tidak menyenangkan untuk dilihat? Dr. Dtephen K Sproul, seorang dokter hewan di Raytown menceritakan tentang satu harinya yang tak biasa, pada saat ruang tunggunya penuh dengan klien yang menunggu binatang kesayangan mereka di suntik. Tak seorang pun dari mereka yang berbicara dan senyum dengan yang lainnya, dan mungkin mereka sedang sibuk dengan pikirannya masing-masing. Dia menceritakan apa yang terjadi dalam salah satu workshop kami:Senyum, Cara Sederhana Untuk Membuat Kesan Pertama yang Baik

Riba dan Dampaknya

Riba dan Dampaknya

Abdullah, Cahaya Bagi Muslim dan Non-Muslim. Menyentuh!

Abdullah, Cahaya Bagi Muslim dan Non-Muslim. Menyentuh!

Seorang mualaf terkadang lebih taat menjalankan ajaran Islam dan memiliki lebih banyak pengetahuan tentang agama Islam, dibandingkan dengan mereka yang memang sejak lahir berasal dari keluarga muslim. Itu karena para mualaf, biasanya lebih sungguh-sungguh dalam mempelajari dan menghayati ajaran Islam, sehingga bisa memberikan pengaruh positif bagi kehidupan mereka sendiri, dan orang-orang di sekitarnya. Kehadiran para mualaf ini, bahkan menjadi cahaya baik bagi komunitas Muslim, maupun non-Muslim.
selengkapnya

Tawakkal (bag.1)


Tawakkal (bag.1)
Kunci kemudahan dalam Segala Urusan
Definisi dan Hakikat Tawakkal
            Kata tawakkal asal maknanya adalah bersandar kepada yang lain dalam suatu urusan. Sedangkan secara terminology syari’at, tawakkal adalah kejujuran hati dalam bersandar kepada Alloh azzawajalla untuk meraih kebaikan dan menolak bahaya, baik berkanaan dengan urusan dunia maupun urusan akhirat. Menyerahkan segala urusan kepada Alloh azzawajalla sebagai perwujudan keimanan bahwa tidak ada yang dapat memberi, mencegah, serta tidak ada yang mampu memberi kebaikan dan menolak bahaya selain Alloh  Subhanahuwata’ala saja.
            Hakikat tawakkal adalah dengan bersikap percaya dan yakin dengan apa yang ada disisi Alloh Azzawajalla bukan dengan apa yang ada di tangan manusia. Maka tawakkal kepada Alloh adalah bersandarnya hati kepada Alloh diiringi usaha dan mengambil sebab.
Keutamaan Tawakkal
1.      Melaksanakan Perintah Alloh subhanahuwata’ala
Sungguh Alloh telah menganjurkan dan memerintahkan agar kita tawakkal dalam beberapa ayat, diantaranya Firman Alloh Subhanahuwata’ala :
Dan bertawakkallah kepada Alloh yang hidup  (kekal) yamg tidak mati, dan bertasbillah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya.(Qs.al-furqon 58).
2.      Merupakan sebab meraih kecintaan Alloh subhanahuwata’ala
Tawakkal adalah salah satu sebab untuk meraih kecintaan Alloh. Yang ia merupakan keistimewaan yang dimiliki kaum mukminin yang membedakan dengan selainnya. Alloh Subhanahuwata’ala befirman :”Apabila kamu sudah membulatkan tekad maka bertawakkallah kepada Alloh. Sesungguhnya Alloh menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (Qs.Ali-imran 159).
3.      Masuk Surga tanpa hisab
Rasululloh shollallohualaihiwasallam menyifati orang-orang yang masuk surga tanpa hisab dalam sabdanya: “ Mereka adalah orang yang tidak minta diruqyah  tidak melakukan thatoyyur, tidak berobat dengan kay, dan kepada robbnya mereka bertawakkal”. (HR. Bukhori: 5752, Muslim: 220).
Syaikh Sulaiman bin Abdulloh berkata, “ Pokok segala sesuatu yang bercabang darinya berbagai perbuatan dan ibadah adalah tawakkal kepada Alloh azzawajalla , jujur dan dalam bersandar kepada-Nya, hatinya selalu bergantung kepada-Nya. Inilah inti pemurnian tauhid yang membuahkan hasil yang mulia berupa kecintaan, takut, harap, ridha Alloh sebagai robbnya, ridho dengan takdir-Nya, bahkan bisa sampai senang dengan ujian yang Ia berikan dan ia termasuk golongan yang mendapat nikmat sebagaimana hadits tujuh puluh ribu orang yang masuk surga tanpa hisab dan azab. Maha Suci Alloh yang Maha member keutamaan kepada siapa saja yang Dia khendaki dengan apapun dan Alloh Maha Memiliki keutamaan yang besar.( silsilah A’mal al-Qulub, hlm.201-202).
Sumber : Majalah Al-furqon Edisi 2 Th.ke 11 syawwal 1432 H, dengan perubahan seperlunya


Adab Bertetangga

  Adab Bertetangga
 
Islam memerintahkan umatnya untuk bertetangga secara baik. Bahkan, saking seringnya Jibril mewasiatkan agar bertetangga dengan baik, Rasulullah pernah mengira tetangga termasuk ahli waris. Kata Rasulullah, seperti diriwayatkan oleh Aisyah, ''Jibril selalu mewasiatkan kepadaku tentang tetangga sampai aku menyangka bahwa ia akan mewarisinya.'' (HR Bukhari-Muslim).

Namun, ternyata waris atau warisan yang dimaksud Jibril adalah agar umat Islam selalu menjaga hubungan baik dengan sesama tetangga. Bertetangga dengan baik itu, termasuk menyebarkan salam ketika bertemu, menyapa, menanyakan kabarnya, menebar senyum, dan mengirimkan hadiah. Sabda Rasulullah SAW, ''Wahai Abu Dzar, jika engkau memasak sayur maka perbanyaklah airnya dan bagikanlah kepada tetanggamu.'' (HR Muslim).

Lihatlah, betapa ringan ajaran Rasulullah, namun dampaknya sangat luar biasa bagi kerukunan dan keharmonisan kita dalam bermasyarakat. Untuk memberi hadiah tidak harus berupa bingkisan mahal, tapi cukup memberi sayur yang sehari-hari kita masak.

Untuk menjaga hubungan baik dengan tetangga, Rasulullah juga memerintahkan untuk saling menenggang perasaan masing-masing. ''Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir,'' kata Rasulullah, ''maka hendaknya ia tidak menyakiti tetangganya.'' (HR Bukhari).

Suatu kali, seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah tentang seorang wanita yang dikenal rajin melaksanakan shalat, puasa, dan zakat, tapi ia juga sering menyakiti tetangganya dengan lisannya. Rasulullah menegaskan, ''Pantasnya dia di dalam api neraka!''

Kemudian, sahabat itu bertanya lagi mengenai seorang wanita lain yang dikenal sedikit melaksanakan shalat dan puasa, namun sering berinfak dan tidak menyakiti tetangganya dengan lisannya. Jawab Rasulullah, ''Ia pantas masuk surga!'' (HR Ahmad).

Seorang wanita bersusah payah melaksanakan shalat wajib, bangun malam, menahan haus dan lapar, serta mengorbankan harta untuk berinfak, namun menjadi mubazir lantaran buruk dalam bertutur sapa dengan tetangganya. Rasulullah bersumpah terhadap orang yang berperilaku demikian, tiga kali, dengan sumpahnya, ''Demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman
...!''

Sahabat bertanya, ''Siapa, ya Rasulullah?'' Beliau menjawab, ''Orang yang tetangganya tidak pernah merasa aman dari keburukan perilakunya.'' (HR Bukhari).

Suatu kali, Aisyah pernah bingung mengenai siapa di antara tentangganya yang harus diutamakan. Lalu, ia bertanya kepada Rasulullah, ''Ya Rasulullah, saya mempunyai dua orang tetangga, kepada siapakah aku harus memberikan hadiah?'' Beliau bersabda, ''Kepada yang paling dekat rumahnya.'' (HR Bukhari).

Rasulullah menjadikan akhlak kepada tetangga sebagai acuan penilaian kebaikan seseorang. Kata beliau, ''Sebaik-baik kawan di sisi Allah adalah yang paling baik (budi pekertinya) terhadap kawannya, sebaik-baik tetangga adalah yang paling baik kepada tetangganya.'' (HR Tirmidzi). (Didik Hariyanto)

sumber : Republika

Nabi MUHAMMAD Shollalohu alihi wasallam yang pertama dalam buku 100 tokoh yang paling berpangaruh dalam sejarah

Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah oleh Michael H. Hart -------------------------------------------------------------------------------- 01. NABI MUHAMMAD (570 SM - 632 SM) Jatuhnya pilihan saya kepada Nabi Muhammad dalam urutan pertama daftar Seratus Tokoh yang berpengaruh di dunia mungkin mengejutkan sementara pembaca dan mungkin jadi tanda tanya sebagian yang lain. Tapi saya berpegang pada keyakinan saya, dialah Nabi Muhammad satu-satunya manusia dalam sejarah yang berhasil meraih sukses-sukses luar biasa baik ditilik dari ukuran agama maupun ruang lingkup duniawi. Berasal-usul dari keluarga sederhana, Muhammad menegakkan dan menyebarkan salah satu dari agama terbesar di dunia, Agama Islam. Dan pada saat yang bersamaan tampil sebagai seorang pemimpin tangguh, tulen, dan efektif. Kini tiga belas abad sesudah wafatnya, pengaruhnya masih tetap kuat dan mendalam serta berakar. Sebagian besar dari orang-orang yang tercantum di dalam buku ini merupakan makhluk beruntung karena lahir dan dibesarkan di pusat-pusat peradaban manusia, berkultur tinggi dan tempat perputaran politik bangsa-bangsa. Muhammad lahir pada tahun 570 M, di kota Mekkah, di bagian agak selatan Jazirah Arabia, suatu tempat yang waktu itu merupakan daerah yang paling terbelakang di dunia, jauh dari pusat perdagangan, seni maupun ilmu pengetahuan. Menjadi yatim-piatu di umur enam tahun, dibesarkan dalam situasi sekitar yang sederhana dan rendah hati. Sumber-sumber Islam menyebutkan bahwa Muhamnmad seorang buta huruf. Keadaan ekonominya baru mulai membaik di umur dua puluh lima tahun tatkala dia kawin dengan seorang janda berada. Bagaimanapun, sampai mendekati umur empat puluh tahun nyaris tak tampak petunjuk keluarbiasaannya sebagai manusia. Umumnya, bangsa Arab saat itu tak memeluk agama tertentu kecuali penyembah berhala Di kota Mekkah ada sejumlah kecil pemeluk-pemeluk Agama Yahudi dan Nasrani, dan besar kemungkinan dari merekalah Muhammad untuk pertama kali mendengar perihal adanya satu Tuhan Yang Mahakuasa, yang mengatur seantero alam. Tatkala dia berusia empatpuluh tahun, Muhammad yakin bahwa Tuhan Yang Maha Esa ini menyampaikan sesuatu kepadanya dan memilihnya untuk jadi penyebar kepercayaan yang benar. Selama tiga tahun Muhammad hanya menyebar agama terbatas pada kawan-kawan dekat dan kerabatnya. Baru tatkala memasuki tahun 613 dia mulai tampil di depan publik. Begitu dia sedikit demi sedikit punya pengikut, penguasa Mekkah memandangnya sebagai orang berbahaya, pembikin onar. Di tahun 622, cemas terhadap keselamatannya, Muhammad hijrah ke Madinah, kota di utara Mekkah berjarak 200 mil. Di kota itu dia ditawari posisi kekuasaan politik yang cukup meyakinkan. Peristiwa hijrah ini merupakan titik balik penting bagi kehidupan Nabi. Di Mekkah dia susah memperoleh sejumlah kecil pengikut, dan di Medinah pengikutnya makin bertambah sehingga dalam tempo cepat dia dapat memperoleh pengaruh yang menjadikannya seorang pemegang kekuasaan yang sesungguhnya. Pada tahun-tahun berikutnya sementara pengikut Muhammad bertumbuhan bagai jamur, serentetan pertempuran pecah antara Mektah dan Madinah. Peperangan ini berakhir tahun 630 dengan kemenangan pada pihak Muhammad, kembali ke Mekkah selaku penakluk. Sisa dua setengah tahun dari hidupnya dia menyaksikan kemajuan luar-biasa dalam hal cepatnya suku-suku Arab memeluk Agama Islam. Dan tatkala Muhammad wafat tahun 632, dia sudah memastikan dirinya selaku penguasa efektif seantero Jazirah Arabia bagian selatan. Suku Bedewi punya tradisi turun-temurun sebagai prajurit-prajurit yang tangguh dan berani. Tapi, jumlah mereka tidaklah banyak dan senantiasa tergoda perpecahan dan saling melabrak satu sama lain. Itu sebabnya mereka tidak bisa mengungguli tentara dari kerajaan-kerajaan yang mapan di daerah pertanian di belahan utara. Tapi, Muhammadlah orang pertama dalam sejarah, berkat dorongan kuat kepercayaan kepada keesaan Tuhan, pasukan Arab yang kecil itu sanggup melakukan serentetan penaklukan yang mencengangkan dalam sejarah manusia. Di sebelah timurlaut Arab berdiri Kekaisaran Persia Baru Sassanids yang luas. Di baratlaut Arabia berdiri Byzantine atau Kekaisaran Romawi Timur dengan Konstantinopel sebagai pusatnya. Ditilik dari sudut jumlah dan ukuran, jelas Arab tidak bakal mampu menghadapinya. Namun, di medan pertempuran, pasukan Arab yang membara semangatnya dengan sapuan kilat dapat menaklukkan Mesopotamia, Siria, dan Palestina. Pada tahun 642 Mesir direbut dari genggaman Kekaisaran Byzantine, dan sementara itu balatentara Persia dihajar dalam pertempuran yang amat menentukan di Qadisiya tahun 637 dan di Nehavend tahun 642. Tapi, penaklukan besar-besaran --di bawah pimpinan sahabat Nabi dan penggantinya Abu Bakr dan Umar ibn al-Khattab-- itu tidak menunjukkan tanda-tanda stop sampai di situ. Pada tahun 711, pasukan Arab telah menyapu habis Afrika Utara hingga ke tepi Samudera Atlantik. Dari situ mereka membelok ke utara dan menyeberangi Selat Gibraltar dan melabrak kerajaan Visigothic di Spanyol. Sepintas lalu orang mesti mengira pasukan Muslim akan membabat habis semua Nasrani Eropa. Tapi pada tahun 732, dalam pertempuran yang masyhur dan dahsyat di Tours, satu pasukan Muslimin yang telah maju ke pusat negeri Perancis pada akhirnya dipukul oleh orang-orang Frank. Biarpun begitu, hanya dalam tempo secuwil abad pertempuran, orang-orang Bedewi ini -dijiwai dengan ucapan-ucapan Nabi Muhammad- telah mendirikan sebuah empirium membentang dari perbatasan India hingga pasir putih tepi pantai Samudera Atlantik, sebuah empirium terbesar yang pernah dikenal sejarah manusia. Dan di mana pun penaklukan dilakukan oleh pasukan Muslim, selalu disusul dengan berbondong-bondongnya pemeluk masuk Agama Islam. Ternyata, tidak semua penaklukan wilayah itu bersifat permanen. Orang-orang Persia, walaupun masih tetap penganut setia Agama Islam, merebut kembali kemerdekaannya dari tangan Arab. Dan di Spanyol, sesudah melalui peperangan tujuh abad lamanya akhirnya berhasil dikuasai kembali oleh orang-orang Nasrani. Sementara itu, Mesopotamia dan Mesir dua tempat kelahiran kebudayaan purba, tetap berada di tangan Arab seperti halnya seantero pantai utara Afrika. Agama Islam, tentu saja, menyebar terus dari satu abad ke abad lain, jauh melangkah dari daerah taklukan. Umumnya jutaan penganut Islam bertebaran di Afrika, Asia Tengah, lebih-lebih Pakistan dan India sebelah utara serta Indonesia. Di Indonesia, Agama Islam yang baru itu merupakan faktor pemersatu. Di anak benua India, nyaris kebalikannya: adanya agama baru itu menjadi sebab utama terjadinya perpecahan. Apakah pengaruh Nabi Muhammad yang paling mendasar terhadap sejarah ummat manusia? Seperti halnya lain-lain agama juga, Islam punya pengaruh luar biasa besarnya terhadap para penganutnya. Itu sebabnya mengapa penyebar-penyebar agama besar di dunia semua dapat tempat dalam buku ini. Jika diukur dari jumlah, banyaknya pemeluk Agama Nasrani dua kali lipat besarnya dari pemeluk Agama Islam, dengan sendirinya timbul tanda tanya apa alasan menempatkan urutan Nabi Muhammad lebih tinggi dari Nabi Isa dalam daftar. Ada dua alasan pokok yang jadi pegangan saya. Pertama, Muhammad memainkan peranan jauh lebih penting dalam pengembangan Islam ketimbang peranan Nabi Isa terhadap Agama Nasrani. Biarpun Nabi Isa bertanggung jawab terhadap ajaran-ajaran pokok moral dan etika Kristen (sampai batas tertentu berbeda dengan Yudaisme), St. Paul merupakan tokoh penyebar utama teologi Kristen, tokoh penyebarnya, dan penulis bagian terbesar dari Perjanjian Lama. Sebaliknya Muhammad bukan saja bertanggung jawab terhadap teologi Islam tapi sekaligus juga terhadap pokok-pokok etika dan moralnya. Tambahan pula dia "pencatat" Kitab Suci Al-Quran, kumpulan wahyu kepada Muhammad yang diyakininya berasal langsung dari Allah. Sebagian terbesar dari wahyu ini disalin dengan penuh kesungguhan selama Muhammad masih hidup dan kemudian dihimpun dalam bentuk yang tak tergoyangkan tak lama sesudah dia wafat. Al-Quran dengan demikian berkaitan erat dengan pandangan-pandangan Muhammad serta ajaran-ajarannya karena dia bersandar pada wahyu Tuhan. Sebaliknya, tak ada satu pun kumpulan yang begitu terperinci dari ajaran-ajaran Isa yang masih dapat dijumpai di masa sekarang. Karena Al-Quran bagi kaum Muslimin sedikit banyak sama pentingnya dengan Injil bagi kaum Nasrani, pengaruh Muhammad dengan perantaraan Al-Quran teramatlah besarnya. Kemungkinan pengaruh Muhammad dalam Islam lebih besar dari pengaruh Isa dan St. Paul dalam dunia Kristen digabung jadi satu. Diukur dari semata mata sudut agama, tampaknya pengaruh Muhammad setara dengan Isa dalam sejarah kemanusiaan. Lebih jauh dari itu (berbeda dengan Isa) Muhammad bukan semata pemimpin agama tapi juga pemimpin duniawi. Fakta menunjukkan, selaku kekuatan pendorong terhadap gerak penaklukan yang dilakukan bangsa Arab, pengaruh kepemimpinan politiknya berada dalam posisi terdepan sepanjang waktu. Dari pelbagai peristiwa sejarah, orang bisa saja berkata hal itu bisa terjadi tanpa kepemimpinan khusus dari seseorang yang mengepalai mereka. Misalnya, koloni-koloni di Amerika Selatan mungkin saja bisa membebaskan diri dari kolonialisme Spanyol walau Simon Bolivar tak pernah ada di dunia. Tapi, misal ini tidak berlaku pada gerak penaklukan yang dilakukan bangsa Arab. Tak ada kejadian serupa sebelum Muhammad dan tak ada alasan untuk menyangkal bahwa penaklukan bisa terjadi dan berhasil tanpa Muhammad. Satu-satunya kemiripan dalam hal penaklukan dalam sejarah manusia di abad ke-13 yang sebagian terpokok berkat pengaruh Jengis Khan. Penaklukan ini, walau lebih luas jangkauannya ketimbang apa yang dilakukan bangsa Arab, tidaklah bisa membuktikan kemapanan, dan kini satu-satunya daerah yang diduduki oleh bangsa Mongol hanyalah wilayah yang sama dengan sebelum masa Jengis Khan Ini jelas menunjukkan beda besar dengan penaklukan yang dilakukan oleh bangsa Arab. Membentang dari Irak hingga Maroko, terbentang rantai bangsa Arab yang bersatu, bukan semata berkat anutan Agama Islam tapi juga dari jurusan bahasa Arabnya, sejarah dan kebudayaan. Posisi sentral Al-Quran di kalangan kaum Muslimin dan tertulisnya dalam bahasa Arab, besar kemungkinan merupakan sebab mengapa bahasa Arab tidak terpecah-pecah ke dalam dialek-dialek yang berantarakan. Jika tidak, boleh jadi sudah akan terjadi di abad ke l3. Perbedaan dan pembagian Arab ke dalam beberapa negara tentu terjadi -tentu saja- dan nyatanya memang begitu, tapi perpecahan yang bersifat sebagian-sebagian itu jangan lantas membuat kita alpa bahwa persatuan mereka masih berwujud. Tapi, baik Iran maupun Indonesia yang kedua-duanya negeri berpenduduk Muslimin dan keduanya penghasil minyak, tidak ikut bergabung dalam sikap embargo minyak pada musim dingin tahun 1973 - 1974. Sebaliknya bukanlah barang kebetulan jika semua negara Arab, semata-mata negara Arab, yang mengambil langkah embargo minyak. Jadi, dapatlah kita saksikan, penaklukan yang dilakukan bangsa Arab di abad ke-7 terus memainkan peranan penting dalam sejarah ummat manusia hingga saat ini. Dari segi inilah saya menilai adanya kombinasi tak terbandingkan antara segi agama dan segi duniawi yang melekat pada pengaruh diri Muhammad sehingga saya menganggap Muhammad dalam arti pribadi adalah manusia yang paling berpengaruh dalam sejarah manusia. -------------------------------------------------------------------------------- Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah Michael H. Hart, 1978 Terjemahan H. Mahbub Djunaidi, 1982 PT. Dunia Pustaka Jaya Jln. Kramat II, No. 31A Jakarta Pusat